Subscribe RSS

Kadang saya gak habis pikir, bagaimana mungkin organisasi seperti Hamas bisa bertahan dan meraih kemenangan terhadap organisasi besar atau negara seperti Israel yang dibantu oleh sekutu setianya Amerika dan negara-negara barat dan sebagian negara timur tengah yang mempunyai persenjataan lengkap dari senapan hingga rudal, dari tank hingga jet tempur, dari alat sadap hingga satelit mata-mata. Terhadap dukungan politik juga Hamas mendapatkan dukungan sangat minim, dibandingkan Israel yang memperoleh dukungan (langsung maupun tidak langsung) dari organisasi PBB, Amerika dan negara-negara besar lainnya. Belum lagi Hamas diboikot secara ekonomi dan politik oleh negara-negara tetangga dan negara lainnya. Lalu dengan kondisi seperti itu, mengapa Hamas memperoleh kemenangan ? Kemenangan ? yaa.. coba kita simak berita dari Al Ikhwan.net berikut ini :
Surat kabar dunia: Hamas telah berhasil dalam mencapai keamanan dan keadilan di Gaza



hamas5Surat kabar dunia beberapa hari yang lalu, yang tepatnya terbit  pada hari Sabtu, 23 Januari 2010, menyatakan akan keberhasilan Hamas dalam mewujudkan stabilitas keamanan dan keadilan di Jalur Gaza, dengan menggunakan sistem kesukuan yang terdapat di banyak kelompok dari penduduk Gaza, diiringi dengan memasukkan sibghah Islam di tengah masyarakat di Gaza.
Sebagaimana surat kabar tersebut berupaya menceritakan usaha Museum Inggris di London untuk mengadakan pameran besar akan naskah dan literatur Islam yang berbicara tentang kehidupan umat Islam sejak abad-abad awal Islam, dengan fokus pada lukisan yang paling penting yang menggambarkan tentang musim haji, yang mana Barat ingin tahu banyak tentang Islam.
Sementara itu pers Zionis menyoroti ungkapan Khaled Meshaal ketua maktab siyasi (biro politik) pada saat diadakan perayaan festival al-muqawamah di Damaskus, Suriah, di mana ia menegaskan bahwa Hamas berkomitmen untuk tidak mengakui entitas Zionis, walaupun godaan dan tekanan yang disajikan atas harakah untuk mengakuinya terus mengalir.
Keberhasilan Hamas
 hamas1Adapun surat kabar Amerika (Christian Science Monitor) menegaskan bahwa Hamas di Jalur Gaza berhasil mewujudkan stabilitas keamanan dan keadilan, setelah terlebih dahulu memberikan pengenalan tentang syariat Islam terhadap system kesukuan, yang banyak diterapkan di sebagian besar jalur Gaza.
Koran tersebut menunjukkan bahwa Hamas berhasil dalam mengendalikan senjata dari suku-suku yang terus saling berlomba sebelum tahun 2007 di Gaza, dan mengenakan pada semua suku-suku di dalam sistem kesukuan tunduk sesuai dengan system kesukuan di bawah payung legitimasi Islam.
Disampaikan juga bahwa pengadilan resmi yang dijalankan oleh Fatah di Jalur Gaza sebelum dikuasai Hamas sangatlah rusak; karena itu setelah Hamas datang memperkuat posisi pengadilan kesukuan disana, diiringi dengan pengangkatan seseorang dalam masing-masing suku yang disebut dengan pilihan yang akan bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah sukunya di bawah Islam.
Inggris dan Islam
Surat Kabar Inggris (The Independent) memberitakan bahwa Museum Inggris saat ini sedang melakukan kontak dengan Saudi Arabia, Mesir, Malaysia, dan Timbuktu (Mali); untuk mendapatkan berbagai penbendaharaan penting berupa lukisan dan ukiran, foto, naskah dan literature yang menjelaskan peradaban Islam.
Surat kabar tersebut menyatakan bahwa pameran secara khusus akan menjelaskan tentang ibadah haji di Arab Saudi, sebagai Landmark utama yang selalu dikunjungi oleh umat Islam, dalam rangka untuk menunjukkan kepada Barat akan budaya Islam, khususnya apa yang terjadi pada saat musim haji; di mana akan dibawa potongan kiswah (penutup) Ka’bah ke museum tersebut untuk dipamerkan kepada non-Muslim yang tidak bisa masuk ke kota Mekah.
Dan dijadwalkan pembukaan pintu museum untuk umum dari tanggal 26 Januari sampai 15 April 2012.
Media dan Surat Kabar Zionis

hamas3Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Sinai penuh lubang, yang dapat digunakan Al-Qaeda untuk merekrut warga Sudan pencari suaka untuk membentuk sebuah sel di dalam entitas Zionis.
Sementara itu surat kabar Zionis (Jerusalem Post) bahwa pagar keamanan yang akan dibuatkan oleh entitas Zionis diperbatasannya dengan Mesir akan memakan waktu 2-3 tahun, dengan biaya hingga 1,3 miliar shekel; dan akan panjangnya hingga 240 kilometer.
Netanyahu menegaskan bahwa ia telah berdiskusi dengan pemerintah Mesir selama kunjungannya ke Kairo baru-baru bahwa pembangunan pagar keamanan di perbatasan dengan Mesir, dan mereka tidak keberatan untuk itu.
Selamanya Kami tidak akan mengakui
Surat kabar Zionis (Ha’aretz) serius memperhatikan pernyataan Kepala Biro Politik Hamas, Khaled Meshaal, yang disampaikan melakukan peringatan kemenangan pasukan perlawanan terhadap agresi Zionis di Gaza.
Surat kabar tersebut menunjukkan akan ketegasan Mashaal bahwa Hamas tidak akan pernah mengakui entitas Zionis, dan akan menolak semua godaan mereka untuk mengakuinya, dan tidak berusaha untuk berperang dengan entitas Zionis namun tetap siap untuk  itu jik adipaksa masuk ke dalam perang.
Zionis mengakui: Hamas mengalahkan kita secara psikologis
hamas4- Warga Zionis berdmonstrasi untuk menuntut pembebasan Shalit
Ahli perang psikologis Zionis Ron Schleifer Pusat Integral di Universitas of “Ariel” menegaskan bahwa Hamas telah berhasil memetik buah dari perang psikologis melawan pasukan pendudukan terkait dengan masalah seorang tentara yang tertawan Gilad Shalit.
Schleifer mengatakan dalam sebuah pernyataan dengan tentara Zionis di sebuah radio: “Hamas berhasil membuat kami tersandera selama satu minggu penuh ketegangan yang mengerikan, selalu menunggu sekilas klip video Shalit yang tidak lebih dari enam puluh detik, dan kita tenggelam dalam lautan harapan .. apakah rekaman itu akan dikirim melalui e-mail atau melalui video!! Dia menambahkan: “Ini adalah perang psikologis yang sukses.”
Dan beliau melanjutkan: “Mossad gagal dalam mencegah Hamas dari menipu kami dan memainkan kami sepanjang waktu, bagaimana mungkin kelompok yang perangkat besar dan lengkap gagal berhadapan dengan kelompok yang memiliki perangkat kecil untuk memperoleh informasi mengenai tawanan satu orang prajurit.”
Dia juga mengisyaratkan bahwa ada seseorang yang duduk, membuat konsep dan mengatur, dan orang ini tidak dapat menyembunyikan diri di tempat yang tidak ketahuan atau tidak diketahui seperti yang  dimiliki oleh Hamas, bahkan urusan ini merupakan bagian dari peta memanjang dari kasus Ehud Barak di London dan laporan dari Goldstone dan penuntutan seorang tentara aktivitas “peluru yang meluncur,” dengan menunjukkan bahwa ini semua terjalin tali yang akan ditempatkan di leher sebuah entitas, dan ini merupakan perang psikologis.

Dari berita diatas, Hamas bahkan mendapatkan pengakuan  kemenangannya dari lawan-lawannya. Kembali ke pertanyaan awal. Mengapa Hamas bisa meraih kemenangan itu ? Jawabannya, Hamas pasti bersandar pada yang lebih tinggi dari negara sebesar Amerika Serikat, bersandar lebih tinggi dari organisasi besar seperti PBB. Bersandar pada yang mempunyai persenjataan paling canggih dari semua persenjataan yang pernah dibuat oleh manusia. Sebab, kalau bersandar pada yang sama apalagi lebih rendah dari negara, organisasi atau persenjataan yang pernah dibikin oleh manusia, sudah pasti Hamas akan kalah total sejak organisasi itu berdiri. Ya, kemenangan Hamas disebabkan Hamas bersandar pada yang Maha Tinggi yaitu Allah SWT. Itulah kekuatan sejati yang menyebabkan Hamas memperoleh kemenangan.

Category: | 0 Comments

0 comments to “Semuanya bergantung pada Aqidah kepada Allah SWT”